Friday 24 August 2018

Untuk Apa Saja APBN Sebesar 24 Triliun di Perhelatan Asian Games 3018 ?


Siapa yang nonton Opening Ceremony Asian Games 2018  ?  Gimana pendapat kamu tentang kemeriahannya ? Keren banget yaaa. Kebetulan saya nonton di televisi, dan cuma bisa menganga takjub melihat apa yang disuguhkan disana. Semua dibuat sangat detail hingga tidak ada waktu untuk berkedip.

Namun tahukah kamu berapa biaya yang harus di keluarkan untuk itu semua ? tentu lah sangat fantastis bagi saya yang awam ini. Ada Rp 24 triliun dari APBN periode 2015 - 2018 yang digelontorkan oleh Pemerintah untuk mendanai penyelenggaraan Asian Games di Jakarta dan Palembang pada tahun ini. Kalo dibeliin kerupuk bisa ngambang sampe langit deh kamu. Hihihi.


Jumlah itu adalah angka total jendral dari keseluruhan pengeluaran ya, kalo dijabarkan, Rp 8,2 triliun dipakai untuk mendanai persiapan, pembukaan, penyelenggaraan, hingga selesai acara. Rp 2,1 triliun untuk bonus atlet, pelatih, maupun official, dan yang paling banyak adalah kegiatan konstruksi mencapai Rp 13,7 triliun mencakup kebutuhan di Jakarta maupun Palembang.

Duit segitu banyak buat bangun apaan coba ? Hush, jangan nyinyir dulu. Lihat yuk apa yang dibangun oleh Pak Jokowi untuk Asian Games 2018 ini.

Gelora Bung Karno



Sudah lihat dong wajah baru Gelora Bung Karno (GBK) saat ini ? Stadion andalan kita ini di renovasi dengan megah sekali. Selain struktur dan fungsi bangunannya yang diperindah, kenyamanannya juga ditingkatkan. Hal ini bisa dilihat dari rumput yang digunakan adalah yang terbaik yakni Zoysia Matrella dengan sistem drainase anti banjir dan penyiraman otomatis.


Stadion GBK dibangun tahun 1960 pada jaman pemerintahan Bung Karno, di sini pula Asian Games 1962 dilaksanakan. Kini setelah puluhan tahun berselang, dengan menghabiskan dana 770 Milyar, Gelora Bung Karno siap digunakan. Baik untuk pembukaan dan penutupan event Asian Games maupun untuk kegiatan olahraga selama dan setelah Asian Games 2018.

Rusunami Jakabaring



Dalam perhelatan Asian Games ini setidaknya ada 3000 atlet yang datang ke Palembang, mereka tentu membutuhkan tempat untuk berteduh. Nah untuk itu dibangun lah Rusunami Jakabaring dengan fasilitas bintang 5 bertipe studio dengan sistem operasi one gate.

Bangunan bertower dua ini memiliki 10 lantai dengan total kamar sejumlah 774 buah. Dilengkapi dengan jogging track dan fasilitas lainnya di tiap tower. Setelah Asian Games usai, rusunami ini nantinya akan di jual untuk umum dan juga PNS serta dosen di Palembang.

LRT Palembang



Kalau di Jakarta, rekayasa jalur kendaraan bermotor seperti ganjil genap dilakukan untuk mengurai kemacetan dan mengantisipasi adanya atlet yang terlambat menuju lokasi perlombaan. Nah kalo di Palembang, pemerintah membangun Lintas Rel Terpadu atau LRT yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring.

Tidak main main, biaya yang harus dikeluarkan pemerintah adalah sebesar Rp 9.4 Triliun. Wah, banyak juga yaa.

Jakarta Internasional Velodrome



Berlokasi di Rawamangun, Jakarta, kita kini punya arena balap bertaraf Internasional yang sudah di uji dan mengantongi sertifikat dari Persatuan Balap Sepeda Internasional. Tak sia sia harus menrogoh kocek 655 milyar demi sebuah sarana modern dengan desain yang futuristik ini.

Jakabaring Sport City



JSC adalah sebuah kompleks dari berbagai fasilitas di Palembang yang memiliki luas 325 hektar. Sarana ini bukan dibangun untuk Asian games sih, karena sudah ada sejak perhelatan PON XVI 2004. Dengan perhelatan Asian Games ini, ada penambahan sarana olahraga hingga 18 cabang olahraga bisa di gelar disini.


Tentu masih banyak lagi yang sudah dibangun untuk mensukseskan event besar ini yang luput dari pandangan saya. Yang paling penting setelah event ini berakhir nanti adalah bagaimana kita menjaga dan melindungi agar fasilitas umum yang kita bangun dengan uang pajak kita bisa dimanfaatkan dengan baik dan tentu akan terus bisa digunakan untuk kegiatan olahraga lainnya.

Wednesday 3 January 2018

Sustainability Day ala Unilever

Berhubung udah mau menjelang 2018, saya mau bahas sesuatu yang lebih serius yakni perkara keberlangsungan hidup kita yang berkaitan dengan makanan, karena kita tahu, semakin tahun, semakin bertambah populasi penduduk kita, semetara itu lahan pertanian dan perkebunan yang ada di Indonesia makin menyempit karena adanya alih fungsi. Kalau sudah begini, kemana nantinya arah sistem pangan kita ? mau ngimpor dari tetangga ? atau malah mencoba berinovasi dengan yang ada ? inilah kemudian ada yang namanya food sustainability.

Salah satu perusahaan yang concern terhadap hal ini adalah Unilever, sebuah perusahaan yang sudah bertahun tahun ada di Indonesia ini telah lama mengembangkan sistem produksi yang ramah petani dan ramah lingkungan. Beberapa program yang dilakukan oleh Unilever salah satunya adalah pembentukan Unilever Sustainable Living Plan (USLP) dimana terdapat 3 pilar yakni
Pilar Peningkatan Taraf Hidup
Dalam komitmennya, unilever memiliki target pencapaian untuk meningkatkan lebih dari 500.000 petani kecil dan distributor skala kecil dengan melibatkan mereka dalam rantai pasokan barang. Di Unilever, pilar kemitraan dibangun salah satunya untuk pabrik kecap dengan pasokan kedelai hitam yang diambil dari petani lokal. Malika, si kedelai hitam ini kemudian dibuatlah kecap bango.

Bukan hanya mengambil bahan baku dari petani lokal, Unilever juga membantu petani melalui koperasi dengan memberikan akses ke permodalan, mengembangkan benih serta melakukan pemberdayaan petani perempuan.

Pilar kesehatan dan kesejahteraan
Dibawah unilever, ada perusahaan yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan salah satunya pepsodent dan lifeboy yang kemudian mengadakan kegiatan sosiala seperti dokter cilik yang diajaknya belajar tentang kesehatan dan kemudian diminta untuk menularkan ilmu tersebut pada anak lainnya. Kegiatan ini dilakukan di seluruh indonesia bahkan hingga ke negara tetangga sehingga dampaknya dirasakan semua pihak.

Pilar Lingkungan
 Di pilar ini, Unilever benar benar ingin membuktikan bahwa perusahaannya sangat peduli akan lingkungan, melalui pragram bank sampah dengan menggandeng beberapa pengrajin yang kemudian mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih berarti lagi.

Dalam kegiatan Sustainable Day yang diadakan di Kantor baru Unilever di wilayah BSD, hadir beberapa pembicara yang berkompetensi dalam kegiatan ini salah satunya adalah kakak beradik youtubers. Anak muda ini diundang khusus untuk sharing apa itu sustainability bagi mereka dan apa yang bisa mereka lakukan untuk mendukungnya. Andovi da Lopez dan saudaranya khusus membuat sebuah video di youtubenya mengenai hal ini. Dikemas dengan kocak sehingga semua orang tahu karena terkadang kita berpikir bahwa keberlangsungan ini adalah sesuatu yang berat untuk dibahas.

Berbarengan dengan sustainable day ini, juga diadakan pemotongan tumpeng dari yayasan unilever indonesia yang mana telah genap berumur 17 tahun. Kiranya diusia yang saat ini, yayasan yang telah banyak memberikan sumbangsih ini dapat terus berkontribusi pada kegiatan sustainability yang tidak hanya bermanfaat bagi Unilever tetapi juga bagi masyarakat banyak.


On the last word, mari kembali bertanya pada diri masing masing, sudah kah kita memikirkan bumi yang kita pinjam dari anak cucu kita ini ? kalau belum, mari mulai pikirkan karena waktu kita sudah tak banyak lagi.